Cari Blog Ini

Rabu, 01 April 2015

Rahasia Di Balik Sebuah Perjalanan



Rahasia Di Balik Sebuah Perjalanan

P
agi itu langit tampak cerah. Seorang wanita bernama Annera berjalan di sekitar tepi pantai dengan pandangan kosong. Dia hanya ditemani hamparan pasir, ombak menyapanya dengan ramah, dan alunan anginpun ikut menemani suasana hatinya yang kelam.
          Annera terus melangkah tanpa henti, di tengah perjalanannya ia menemukan sebuah perahu tua lengkap dengan alat dayung. Tanpa membuang waktu, wanita malang itu segera menaiki perahu tua tersebut tanpa tujuan. Tak terasa waktu bergukir begitu cepat, tanpa ia sadari kini ia telah mendayung perahunya hingga tengah lautan luas.
          Dengan terus mendayung tanpa letih, ia memandangi daerah sekelilingnya, perasaan heranpun terpancar dari wajah wanita itu. Dia berfikir, “begitu indah dan menawan dunia ini”. Tiba-tiba ferra tampak kebingungan saat ia dikejutkan oleh suara lirih yang menyapanya. Ferra terus mencari darimana asal suara itu. Betapa terkejutnya ia saat ia menyadari tidak ada satupun manusia disana. Hanya ada seekor merpati putih yang hinggap di perahunya.
Annera kemudian bertanya, “Apakah engkau yang menyapaku, Merpati Putih?”
“Benar”, jawab Merpati. “Apa yang sedang kamu lakukan di tempat ini?”
“Kemanakah engaku akan mendayung perahumu?”
“Aku ingin pergi untuk mencari kebahagiaan”, jawab Ferra.

          Di tengah lautan bisu, percakapan antara Ferra dengan merpati itupun terus berlangsung.
Annera bertanya, ”Apakah engkau tau dimana tempat untukku menemukan kebahagiaan, Merpati?”
“Annera, air ini adalah sebuah kehidupan. Yang akan terus mengalir tanpa ada yang bisa menghalanginya. Bisa saja aliran air ini akan membawamu ke sebuah istana megah, yang dikelilingi pohon-pohon yang menjulang tinggi, dengan kicauan burung yang mengalun merdu setiap saat. Namun dapat pula aliran air ini akan membawamu ke tempat yang tandus, gersang, dan tidak ada apapun yang biasa kau temukan disana, “jawab merpati”.
         
          Dengan terus mendayung perahunya, wanita bernama Ferra itu terus memikirkan perkataan merpati putih.
Annera berkata, “Merpati, aku bahagia bertemu teman sepertimu. Karna kehadiranmu mampu mengusir sepi dank au terus memberiku harapan”.
“Itulah teman”, jawab merpati. Teman akan senantiasa mendukungmu jika ia tau kebaikan dalam hatimu. Namun aku tidak bisa berlama-lama disini. Aku harus pergi karena aku juga punya keluarga. Setelah kau sampai di tepi nanti, aku berjanji aku akan kembali menemuimu.
“Baiklah, jalan hidup kita memang berbeda”, jawab Annera dengan kecewa.
Annera, bersabarlah. Ingatlah bahwasannya jalanmu masih panjang. Tidak menutup kemungkinan ombak besar akan menghadangmu. Dan tatkala itu benar terjadi, berpegang eratlah kamu kepada segala hal yang kau percaya dapat melindungimu.
          Merpati putihpun berlalu pergi mengepakkan sayap indahnya menembus langit biru. Ferra terus memandang merpati itu hingga awan melenyapkan pandangannya. Tak berapa lama merpati itu pergi, Ferra telah mendayung perahunya ke sebuah tempat yang menawan, dengan dikelilingi pohon-pohon serta bunga-bunga, yang di atasnya kupu-kupu cantik tersenyum pada Ferra.
“Ini adalah pemandangan terindah yang pernah aku lihat selama hidupku”, kata Ferra dengan senangnya.
          Saat Ferra terus mendayung, keindahan itupun perlahan lenyap. Digantikan oleh rasa takut akan ombak besar yang sedang berlari ke arahnya. Ferra berfikir, “Bagaimana jika ombak itu akan menjatuhkannya dan menenggelamkannya hingga ke dasar?’’ Ombak itupun semakin mendekat, dan sesekali menghantam perahu Ferra denagn dahsyatnya. Namun Ferra teringat dengan pesan burung merpati kepadanya. Ferrapun berpegang erat pada perahunya.
          Tidak lama kemudian, ombak itu pergi menjauh. Ferra terus mendayung tanpa lelah dan sampailah ia di sebuah tepi pantai yang sangat ramai dikunjungi para wisatawan.
Iapun turun dan berfikir, “Dimana sesungguhnya kebahagiaan yang aku cari?”
          Saat Ferra termenung dalam khayalannya, merpati putih datang memenuhi janjinya.
“Bagaimana dengan perjalananmu? Sudahkah kau temukan apa yang kau cari?” Tanya merpati.
          Ferra terdiam, dia masih berfikir dimana kebahagiaan yang dikatakan oleh merpati itu.
“Ferra, bukankah seharusnya kau puas karena telah berhasil mendayung perahumu hingga ke tepi? Disinilah kau akan mulai mendayung hidupmu yang sesungguhnya. Dan apa yang akan terjadi padamu nanti tak akan jauh berbeda dengan apa yang telah kau alami hari ini. Dan yakinlah kau akan temukan kebahagiaan yang sesungguhnya,” kata merpati.

          Merpati putihpun kembali terbang meninggalkan Ferra. Pagi yang tadinya cerah kini berubah menjadi senja. Kegelapan mulai menyelimuti awan. Akhirnya Ferra tersadar bahwa inilah awal perjalanan hidupnya. Iapun kembali berjalan pulang menemui kehidupan yang akan kembali ia hadapi. Mungkin ini akan menjadi lebih berat dari sebalumnya, tapi ia yakin bahwa kebahagiaan yang akan ia temukan nanti jauh lebih berarti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar